Rabu, 02 September 2015

Kampung halaman Tulungagung

 
  Tulungagung adalah
kota kelahiran saya, dan disana saya dibesarkan dari kecil hingga sekarang. Tapi semua berbeda sekarang, saya merantau ke malang untuk menuntut ilmu. Baru seminggu sih disini tapi udah kerasa lama. Mendapat tugas ini membuat saya tambah kangen sama tempat kelahiran saya itu.
      Sedikit cerita tentang Kota Tulungagung buat semua yang membaca blog saya agar tauada apa aja sih ditulungagung itu.
      Ada banyak hal yang akan kalian temui di Tulungagung, yang pertama saya menceritakan kesenian yang berasal dari Tulungagung yaitu Reog Tulungagung dan jaranan. Bukan hanya Kota Ponorogo aja ya yang punya Reog tapi Tulungagung juga punya hehe.
       Kalo berbicara kebudayaan sih banyak ya yang ada di Tulungagung tapi kali ini saya mau bahas tentang Temanten Kucing. Mungkin ini cuma ada di Tulungagung. Jadi Temanten Kucing itu adalah Upacara yang merupakan tradisi di musim kemarau jika desa dilanda kekeringan. Dengan ritual ini masyarakat berharap Tuhan menurunkan hujan.
Ritual Temanten Kucing ini tak bisa dilepaskan dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan ketika musim kemarau panjang di Desa. Sayangnya perhelatan ritual Temanten Kucing kini tak sesakral ritual serupa yang dilangsungkan pada jaman dahulu.
        Kalo makanan khas Kota Tulungagung sih banyak ya seperti contohnya tape bakar, pecel, opak rambak. Opak rambak sendiri banyak diproduksi oleh masyarakat Tulungagung khususnya di daerah Sembung. Tapi jangan khawatir selain disitu banyak juga yang menjual opak rambak.
       Yang terakhir ini kalo mampir ke Tulungagung jangan lupa mampir ke pantainya, rugi banget kalo mampir. Banyak sekali pantai yang ada di Tulungagung, contohnya pantai popoh, pantai sidem, pantai coro, pantai sine dan masih banyak lagi. Selain pantai ada juga banyu mulok,  dan juga kedung tumpang. Pokoknya ga rugi deh dateng ke Tulungagung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar